Beberapa teknologi yang digunakan terhadap satelit dengan sensor aktif pada lain yaitu teknologi Radio Detection and Ranging (RADAR) dan laser.
Saat ini hasil pengembangan teknologi RADAR di bidang pemetaan yang paling banyak digunakan yaitu Synthetic Aperture Radar (SAR) dan Interferometric Synthetic Aperture Radar (IFSAR), tetapi untuk pemakaian teknologi laser yaitu pemakaian teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR).
Synthetic Aperture Radar (SAR)
Synthetic Aperture Radar (SAR) merupakan teknologi RADAR untuk merekam permukaan bumi didalam kenampakan dua dan tiga dimensi, dengan tehnik perekaman menyamping, yang ditempatkan terhadap sebuah wahana yang bergerak seperti satelit atau pesawat terbang. Dinamakan sintetik (synthetic) sebab tidak menggunakan antena panjang secara tertentu seperti terhadap Real Aperture Radar (RAR).
Saat ini sebagian citra satelit radar yang merupakan hasil perekaman berasal dari satelit dengan pemakaian teknologi SAR yang banyak dikenal luas yaitu TerraSAR-X, TanDEM-X, Radarsat, ERS-1, ERS-2, Envisat, JERS-1, ALOS PALSAR.
TerraSAR-X dan TanDEM-X
TerraSAR-X dan TanDEM-X merupakan satelit radar kembar yang dimiliki oleh perusahaan Airbus Defence & Space. Citra satelit yang dihasilkan oleh Satelit TerraSAR-X dan TanDEM-X terdiri berasal dari 6 (enam) mode yaitu Staring SpotLight (resolusi spasial dapat capai 25 cm), High Resolution SpotLight (resolusi spasial dapat capai 1 meter), SpotLight (resolusi spasial dapat capai 2 meter), StripMap (resolusi dapat capai 3 meter), ScanSAR (resolusi dapat capai 18.5 meter), dan Wide ScanSAR (resolusi spasial dapat capai 40 meter).
Jika kamu butuh professional untuk mengurusi hal ini, kamu bisa hubungi tem dari Jasa Pengolahan Citra Satelit saja.
Citra Satelit TerraSAR-X
Tujuan utama peluncuran Satelit TerraSAR-X dan TanDEM-X sendiri yaitu untuk menghasilkan citra satelit bebas awan dan juga mendapatkan produk hasil olahan lainnya berupa information Digital Elevation Model (DEM) WorldDEM yang mempunyai resolusi spasial 12 mtr. dengan akurasi vertikal capai 2 meter.
DSM dan DTM WorldDEM
Radarsat
Radarsat merupakan satelit kepunyaan negara Kanada, yang dioperasikan oleh Canadian Space Agency (Badan Antariksa Kanada). Program Satelit Radarsat udah memasuki generasi ketiga yaitu Radarsat 1 (tahun 1995 – 20013), Radarsat 2 (tahun 2007 – sekarang), dan Radarsat Constellation yang terdiri berasal dari konstelasi 3 Satelit Radarsat terakhir (tahun 2019 – sekarang).
Untuk Citra Satelit Radarsat-1 terkandung 7 mode yaitu Fine (resolusi spasial 8 meter), Standard (resolusi spasial 25 meter), Wide (resolusi spasial 30 meter), ScanSAR Narrow (resolusi spasial 50 meter), ScanSAR Wide (resolusi spasial 100 meter), Extended High Incidence (resolusi spasial 25 meter), dan Extended Low Incidence (resolusi spasial 30 meter).
Untuk Citra Satelit Radarsat-2 terkandung 12 mode yaitu Fine (resolusi spasial 8 meter), Standard (resolusi spasial 30 meter), Wide (resolusi spasial 30 meter), ScanSAR Narrow (resolusi spasial 50 meter), ScanSAR Wide (resolusi spasial 100 meter), Extended High Incidence (resolusi spasial 18-27 meter), Extended Low Incidence (resolusi spasial 30 meter), Spotlight (resolusi spasial 3 meter), Ultra Fine (resolusi spasial 3 meter), Multi-Look Fine (resolusi spasial 8 meter), Fine Quad-Polarisation (resolusi spasial 8 meter), dan Standard Quad-Polarisation (resolusi spasial 30 meter).
Citra Satelit Radarsat
ERS-1, ERS-2, dan Envisat
European Remote-Sensing Satellite (ERS) merupakan program satelit observasi bumi pertama berasal dari European Space Agency (ESA – Badan Antariksa Eropa) yang beroperasi terhadap orbit polar, dan terdiri berasal dari dua satelit yaitu ERS-1 dan ERS-2.
Satelit ERS-1 (COSPAR 1991-050A) diluncurkan terhadap tanggal 17 Juli 1991 yang bertempat di Guiana Space Center, Guyana Prancis, Prancis, menggunakan roket pengangkut Ariane 4. Satelit ditempatkan terhadap orbit polar Sun-synchronous, terhadap ketinggian 782-785 km di atas permukaan bumi. Satelit ERS-1 berhenti beroperasi setelah hampir 9 th. bertugas tepatnya tanggal 10 Maret 2000.
Pada Satelit ERS-1 tak hanya instrument SAR, terhitung disematkan instrumen Radar Altimeter (RA), Along–Track Scanning Radiometer (ATSR), Wind Scatterometer, dan Microwave Radiometer (MWR).
Setelah Satelit ERS-1 “pensiun”, pihak ESA meluncurkan satelit penerusnya yaitu ERS-2 (COSPAR 1995-021A). Satelit ini diluncurkan terhadap tanggal 21 April 1995, bertempat di Guiana Space Center, Guyana Prancis, Prancis, menggunakan roket pengangkut Ariane 4.
Spesifikasi Satelit ERS-2 hampir serupa dengan ERS-1, namun dengan tambahan instrumen Global Ozone Monitoring Experiment (GOME), dan ATSR-2 yang terhitung 3 band tambahan terhadap spektrum elektromagnetik cahaya terlihat (visible) untuk mengamati secara tertentu berkaitan vegetasi dan klorofil.